Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya bahwa menurut Ibnu Abbas, ilmu hikmah ini tidak dimiliki Nabi Musa yang hanya mengandalkan ilmu logika.
Nabi Khidir melubangi perahu kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, karena di hadapan mereka ada seorang raja (dzalim) yang merampas setiap bahtera.
Raja tersebut yakni Hadad Ibn Badad. Sedangkan nama anak yang dibunuh yakni Haisur.
Anak tersebut dibunuh Nabi Khidir karena kedua orang tuanya adalah orang mukmin. Anak tersebut dikhawatirkan akan memaksa kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran karena kecintaan terhadap anaknya.
Ibnu Abbas mengartikan maksud Nabi Khidir supaya Tuhan mengganti anak lain bagi mereka, yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih mendalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).
Adapun dinding rumah yang ditegakkan Nabi Khidir itu adalah kepunyaan dua anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedangkan ayahnya adalah seorang yang saleh.
Demikian kisah Nabi Khidir secara ringkas yang penuh hikmah dalam Al Quran untuk dijadikan pelajaran bagi Muslim.
Wallahu A'lam