3. Mendapat Syafaat Nabi
Keutamaan puasa Syaban berikutnya akan mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW kelak di hari kiamat.
Syeikh Nawawi al-Bantani berkata:
وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: “Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya’ban, karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belaiu di hari kiamat.” (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197).
4. Mengikuti Sunnah Nabi
Keutamaan Puasa Syaban berikutnya yakni mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, beliau berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dalam satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW memberikan contoh nyata untuk memanfaatkan bulan ini dengan memperbanyak puasa sunnah.
5. Menuai Pahala
Berpuasa sunnah di bulan Sya'ban adalah cara untuk meraih pahala yang luar biasa. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa amal baik yang dilakukan secara ikhlas di bulan ini akan mendatangkan keberkahan dan keridhaan Allah SWT.
Itulah ulasan larangan puasa di Bulan Syaban yang perlu diketahui umat Islam. Semoga mencerahkan.
Wallahu A'lam