Maksud ‘Aisyah RHA dan al-Mughrah RA sangat jelas, yaitu isyarat akan turunnya ‘Isa AS di akhir zaman….
Hal ini didukung oleh firman Allah SWT, “Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”(QS.an-Nisa":159)
Juga terdapat hadits-hadits mutawatir dari Nabi SAW yang menunjukkan turunnya ‘Isa AS di akhir zaman.
Ibn Qutaibah berkata, “Adapun perkataan ‘Aisyah RHA, ‘katakanlah kepada Rasulullah SAW, ‘penutup para nabi’ dan jangan katakan ‘tidak ada nabi setelahnya,’ maka itu maksudnya adalah turunnya ‘Isa AS. Perkataannya ini tidak bertentangan dengan sabda Nabi SAW, ‘Tidak ada nabi setelahku.’ Sebab maksud beliau SAW adalah ‘tidak ada nabi setelahku yang menghapuskan apa yang aku bawa sebagaimana para nabi-nabi terdahulu diutus untuk menghapus (syariat sebelumnya-red). ‘Aisyah RHA ingin mengatakan, “Janganlah kamu mengatakan, ‘sesungguhnya al-Masih tidak turun setelah beliau saw.’” Ini bila diperkirakan hadits yang diriwayatkan ‘Aisyah dan al-Mughirah itu shahih. Namun, Atsar dari ‘Aisyah RHA itu Munqathi’ (bagian dari hadits dha’if-red), sedangkan pada Atsar al-Mughirah RA terdapat Mujalid bin Sa’id, seorang perawi yang lemah (dha’if). Wallahul Muwaffiq Wal Hadi Ila Sawa"is Sabil (Allah lah Yang Memberi taufik dan Memberi petunjuk kepada jalan yang lurus).
Pemahaman bahwa Nabi Muhammad SAW adalah rasul terakhir adalah inti dari aqidah Islam dan menegaskan keunikan dan keabsahan pesan yang dibawanya. Ini juga merupakan panggilan bagi umat Islam untuk mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup yang lengkap dan final.
Itulah jawaban mengapa Nabi Muhammad SAW disebut sebagai Rasul terakhir? Semoga bermanfaat.