JAKARTA, iNews.id - Mengirim Al Fatihah untuk orang meninggal kerap menjadi pembahasan di kalangan umat muslim. Sebagaimana yang telah diketahui, beberapa orang Islam percaya bahwa pahala membaca surat Al Fatihah dapat dihadiahkan kepada orang terdekat yang telah tiada.
Biasanya, pembacaan Al Fatihah ini diiringi dengan pembacaan surat Yasin dan Tahlil. Hal itu akan dilakukan di rumah atau saat melaksanakan ziarah kubur.
Menghadiahkan surat Al Fatihah untuk orang meninggal dunia sebenarnya masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Beberapa mengatakan boleh dilakukan, tetapi sebagian membantahnya.
Dilansir dari laman Muhammadiyah, Selasa (30/10/2023), kegiatan membaca surat Al Fatihah untuk orang yang meninggal dunia tidak memiliki dasar yang kuat, sehingga juga tidak dilakukan oleh para sahabat. Selain itu, perbuatan tersebut dianggap sia-sia karena semua manusia hanya akan memperoleh balasan sesuai dengan amalannya sendiri dan tidak akan dikurangi karena mendapat kiriman pahala dari orang lain.
Pernyataan tersebut berlandaskan dari firman Allah yang berbunyi:
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلاَّ مَا سَعَى. وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى. ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ اْلأَوْفَى