نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Ada satu hal yang menjadi catatan bagi seorang muslim. Keikhlasan dalam menjalankan ibadah adalah faktor kunci yang menentukan diterimanya ibadah tersebut.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyatakan, "Setiap perbuatan bergantung pada niatnya." (Riwayat Bukhari dan Muslim). Karena itu, meskipun seseorang melakukan ibadah, namun tanpa ikhlas, ibadah tersebut tidak akan diterima oleh Allah.
Niat adalah keadaan dalam hati yang mendorong pelaksanaan amal. Oleh karena itu, Nabi Muhammad tidak pernah mengucapkan niat secara verbal saat menjalankan ibadah.
Itulah penjelasan mengenai niat puasa ganti Ramadhan.