JAKARTA, iNews.id - Inilah perbedaan Qada dan Qadar yang harus diketahui oleh setiap umat Muslim. Pasalnya, meyakini adanya qada dan qadar merupakan rukun iman keenam di dalam ajaran Islam.
Iman kepada Qada' dan Qadar artinya adalah meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. Termasuk meyakini bahwa takdir yang dijalani manusia saat ini telah dituliskan sejak zaman azali, jauh sebelum manusia ada. Hal itu sebagaimana firman Allah yang termaktub dalam QS. Al Hadid ayat 22.
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ
Artinya: Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. (QS. Al Hadid ayat 22)
Lantas, apa pengertian serta perbedaan qada dan qadar? Keduanya berbeda secara definisi, ketetapan, dan contoh-contohnya. Berikut ini ulasannya
Secara bahasa, qada dapat diartikan sebagai ketetapan, hukum, perintah, penciptaan, pemberitahuan, dan kehendak. Sedangkan qadar adalah suatu kepastian, dan peraturan serta ukuran.
Secara istilah, Qada adalah ketetapan Allah sejak zaman azali tentang semua hal yang berhubungan dengan makhluk ciptaan-Nya. Sementara, qadar adalah perwujudan dari ketetapan Allah (qada) tentang segala yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang sudah ada sejak zaman azali.
Mengutip laman Konsultasi Syariah, qada lebih dahulu dari pada qadar. Jika qada adalah ketetapan Allah di zaman azali, maka qadar adalah ketetapan Allah untuk apapun yang saat ini sedang terjadi.
Para ulama mengatakan, al-qadha adalah ketetapan global secara keseluruhan di zaman azali. Sementara qadar adalah bagian-bagian dan rincian dari ketetapan global itu. (Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, 11/477)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR. Muslim).
Perbedaan qada dan qadar dapat dilihat dari ketetapannya. Allah SWT telah menetapkan bahwa qada merupakan takdir yang masih dapat diubah oleh umatnya dengan cara berikhtiar, berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencapai keinginannya.
Berbeda dengan qada, qadar sudah tidak bisa diubah lagi, bagaimanapun caranya. Sebab Qadar telah tertulis di Lauhul Mahfudz sejak kita di dalam kandungan. Contohnya jodoh, maut, dan lain sebagainya.
اِنَّا كُلَّ شَىۡءٍ خَلَقۡنٰهُ بِقَدَرٍ
Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (QS. Al-Qamar Ayat 49)
Perbedaan Qada dan Qadar yang ketiga dapat dilihat berdasarkan contoh yang ada di dalam kehidupan. Contoh qada misalnya, apabila seseorang menginginkan suatu rezeki yang melimpah dan berkah dari yang didapatnya saat ini. Maka seseorang perlu untuk berusaha secara sungguh-sungguh dengan diiringi berdoa, Lalu berikhtiar, dan kemudian bertawakal kepada Allah SWT.
Ini dilakukan agar bisa mengubah nasib sehingga dapat memperoleh keinginan sesuai dengan apa yang dia harapkan. Selain itu, contoh lain adalah upaya seseorang untuk bisa menjadi lebih sehat dan lebih pintar dari pada sekarang dengan cara berusaha dan berihtiar sebaik-baiknya.