Salah Kaprah Memaknai Takjil di Bulan Ramadhan, Ini Arti Sebenarnya

Kastolani Marzuki
Aktivitas ngabuburit warga Nunukan, Kalimantan Utara berburu takjil berbuka puasa. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Puasa Ramadhan identik dengan makanan berbuka puasa yang selama ini orang maknai dengan takjil. Padahal, takjil artinya bukan makanan khusus yang  dikonsumsi saat berbuka puasa. 

Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sartwa mengatakan, asal kata takjil itu dari 'ajjala - yu'ajjilu - ta'jilan (عجّل - يعجّل - تعجيلا), yang berarti mempercepat atau mendahulukan. Maksudnya mempercepat makan atau berbuka puasa dari shalat Maghrib.

"Seharusnya ketika masuk waktu Maghrib, kita shalat Maghrib dulu. Tetapi berhubung kita sedang berpuasa, maka Allah SWT dan Rasulullah SAW mengganti aturannya. Bukan shalat dulu yang jadi prioritas tetapi justru makan terlebih dahulu. Sehingga makna ta'jil itu sebenarnya adalah memprioriaskan makan dari pada shalat," katanya dikutip dari laman rumahfiqih.

Dasar dari menyegerakan berbuka puasa yakni dari hadits berikut ini :

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ 

Dari Sahl bin Saad bahwa Nabi SAW bersabda, ”Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

"Sayangnya, orang-orang terlanjur menyebut istilah takjil di luar makna yang sesungguhnya. Kata takjil akhirnya identik dengan makanannya. Sehingga kurma, gorengan dan bahkan biji salak pun disebut takjil," katanya.

Dia menjelaskan, keterpelesetan penggunaan istilah takjil ini kadang mengalami keterpelesetan lagi untuk kedua kali. 

Yang paling parah menyebut kurma dengan takjil. Tetapi kurma sebagai makanan berbuka puasa memang cukup populer. Dan memang ada hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berbuka puasa dengan menu kurma.

عَنْ أَنَسٍ أن النبي كَانَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلىَ رُطَبَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٍ فَتُمَيْرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنَ المَاءِ

Dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah berbuka dengan rutab sebelum shalat, jika tidak terdapat rutab, maka beliau berbuka dengan tamr, jika tidak ada beliau meneguk air”. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Istilah ruthab (رطب) sebenarnya bermakna kurma juga, namun berbeda dengan kurma yang sering kita lihat. Ruthab adalah kurma yang masih muda, segar, berair, dan tentu saja menyehatkan.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
6 bulan lalu

Niat Puasa Ayyamul Bidh Sekaligus Qadha Ramadhan di Bulan Syawal dan Keutamaannya

Muslim
7 bulan lalu

Kisah Nabi Sam'un Al Ghazi di Balik Malam Lailatul Qadar yang Penuh Kemuliaan

Muslim
7 bulan lalu

Khutbah Jumat Akhir Ramadhan Sedih, Ketika Malaikat dan Bumi Menangisi Perginya Bulan Suci

Muslim
7 bulan lalu

6 Amalan Malam 27 Ramadhan agar Mendapat Lailatul Qadar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal