JAKARTA, iNews.id - Sidratul Muntaha merupakan tempat Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah sholat lima waktu dalam peristiwa Isra Mi'raj. Lalu apa Sidratul Muntaha, arti, tempat dan letaknya?
Disebutkan dalam hadits bahwa Nabi SAW ke Sidratul Muntaha, lalu dikatakan kepada Nabi Saw., "Pohon Sidrah ini merupakan tempat pemberhentian terakhir (bagi amal) setiap orang dari kalangan umatmu yang mati dalam keadaan berpegang kepada sunnahmu."
Sidratul Muntaha adalah sebuah pohon yang dari akarnya mengalir sungai-sungai yang mengalirkan air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai yang mengalirkan air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai yang mengalirkan khamr yang enak bagi orang-orang yang meminumnya, dan sungai-sungai yang mengalirkan madu yang disaring (dijernihkan).
Sidratul Muntaha adalah sebuah pohon yang naungannya tidak dapat ditempuh oleh seorang yang berkendaraan selama tujuh puluh tahun, sebuah daunnya saja dapat menutupi seluruh umat manusia.
Sidratul Muntaha diliputi oleh Nur Tuhan Yang Maha Pencipta, dan para malaikat menutupinya pula seperti burung-burung gagak bila hinggap berkerumun pada suatu pohon, karena kecintaan mereka kepada Tuhan Yang Mahasuci lagi Mahatinggi. Di tempat itulah Nabi SAW diajak berbicara oleh Allah SWT
Pohon Kebijaksanaan
Dikutip dari buku Karya Lengkap Nurcholish Madjid disebutkan bahwa Muhammad Asad seorang penerjemah Alquran dalam bahasa Inggris dan penafsir dengan menggunakan bahan-bahan kitab tafsir klasik, menerjemahkan Sidratul Muntahaa dalam Surat al-Najm itu dengan “lote tree of the fartbest limit” (pohon lotus pada batas yang terjauh). Pohon lotus, dalam kata-kata Indonesia yang lebih “asli” ialah pohon teratai atau seroja.
Tapi lebih penting daripada arti harfiah kata-kata itu ialah makna simboliknya. Pohon lotus, khususnya lotus padang pasir seperti yang terdapat di kawasan Timur Tengah, sudah sejak zaman Mesir kuna dianggap sebagai lambang kebijakasanaan (wisdom).