Dalam Surat al-Najm disebutkan Sidratul Muntaha itu tempatnya berada bersebelahan dengan Surga, tempat kediaman abadi. Maka salah satu kualifikasi kebahagiaan tertinggi ialah kedamaian (salām), sehingga surga pun dilukiskan sebagai Daarussalaam yakni “Negeri Kedamaian”, dan jiwa yang bahagia dipanggil sebagai “jiwa yang tenang” (al-nafs al-muthma’innah).
Hal itu dituturkan dalam Alquran, Surat al-Najm ayat 5-18. Di sanalah Nabi SAW menyaksikan sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah Yang Mahaagung.
Firman Allah SWT:
فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى (10) مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى (11) أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى (12) وَلَقَدْ رَآهُ نزلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (16) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (17) لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (18) }
Artinya: Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad SAW telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (An-Najm: 9-18).
Jadi jika Nabi SAW telah sampai ke Sidratul Muntahaa, berarti Rasulullah SW telah mencapai tingkat kedamaian, ketenangan, dan kemantapan batin yang tertinggi, yang tidak didapat oleh siapa pun yang lain. Karena itu sesudah mengalami Isra Miraj, Nabi SAW menjadi semakin mantap dalam perjuangannya, kemudian mencapai kemenangan demi kemenangan, yaitu setelah berhijrah ke Yastrib (Madinah).
Tetapi apa pun makna literal ataupun simbolik Sidratul Muntahaa itu, dia adalah bagian dari misteri Ilahi. Nabi SAW telah benar-benar sampai ke Sidratul Muntaha dan menyaksikan sebagian dari tanda-tanda kebesaran Tuhan Yang Mahaagung. Itulah batas tertinggi ilmu manusia. Selebihnya adalah rahasia Tuhan.
Namun, sungguh sangat menarik bahwa biar pun begitu, Nabi masih diperintah Allah untuk berdoa memohon tambahnya ilmu (Q 20:114).
Wallahu A'lam