Teks Khutbah Jumat Menyambut Bulan Muharram yang Penuh Hikmah dan Keistimewaan

Kastolani Marzuki
Umat Islam melaksanakan shalat Jumat di masjid Istiqlal. Menyambut Bulan Muharram, muslim dianjurkan memperbanyak amalan ibadah. (Foto: antara)

JAKARTA, iNews.id - Teks Khutbah Jumat menyambut Bulan Muharram yang penuh hikmah dan keistimewaan bisa menjadi referensi bagi khatib dalam pelaksanaan shalat Jumat.

Tahun Baru Islam atau 1 Muharram memang identik dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Bulan Muharram juga banyak terjadi peristiwa penting yang dialami para nabi.

Menyambut Bulan Muharram 1446 Hijriah yang jatuh pada hari Minggu, 7 Juli 2024, Muslim dituntut untuk lebih baik lagi dalam beribadah. Muslim perlu berhijrah dari perbuatan-perbuatan yang melanggar ajaran agama dan bertekad menjadi Muslim sejati.

Teks khutbah Jumat Menyambut Bulan Muharram 

Khutbah I

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Hadirin jamaah shalat Jum’at yang insyaallah selalu berada dalam lindungan Allah Swt. Mari kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah Swt, di setiap waktu dan di setiap tempat di mana pun kita berpijak. 

Hanya atas izin dan kehendak-Nya jua, kita mendapatkan berbagai macam nikmat yang tak terhingga dan ternilai harganya, terlebih lagi nikmat iman dan Islam. 

Dengan kedua nikmat inilah, kita hadir di sini dan semoga kita selalu termasuk golongan hamba-Nya yang senantiasa mendapatkan hidayah serta inayah dalam kehidupan sehari-hari hingga akhir hayat dan dalam kehidupan setelahnya. 

Shalawat dan salam juga senantiasa kita lafalkan setiap saat untuk insan terbaik di muka bumi ini, Nabi Muhammad saw., beserta keluarga dan para sahabatnya. Dengan semua petunjuk dan keteladanan yang telah diberikan, kita mampu memahami agama ini dengan benar dan menjadi seorang muslim yang baik. 

Pada kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat pada diri sendiri dan para hadirin sekalian, untuk selalu memperkukuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. dalam segala aspek kehidupan, bukan hanya dalam aspek ritual ibadah atau keagamaan. 

Sidang shalat Jum’at yang dirahmati Allah Swt,

Dalam hitungan hari, kita umat Islam akan memasuki Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H. Bulan Muharram termasuk bulan yang mulia. 

Menurut Ibnu al-Jauzi dalam kitab at-Tabshîrah juz 2 halaman 6, bulan Muharram adalah bulan yang mulia derajatnya. Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini.

Selain itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab. Sebagaimana firman Allah dalam Surat at-Taubah:36: 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (QS at-Taubah: 36)

Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir al-Fakhrir Razi juz 16 halaman 53 menjelaskan bahwa setiap perbuatan maksiat di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat, dan begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya. 

Menurut Ibnu al-Jauzi dalam kitab at-Tabshîrah juz 2 halaman 6, bulan Muharram adalah bulan yang mulia derajatnya.

Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini. Selain itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab. Sebagaimana firman Allah dalam Surat at-Taubah:36:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (QS at-Taubah: 36).

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
1 bulan lalu

Teks Khutbah Jumat 8 Agustus 2025 Singkat Terbaru, Lengkap Doa Pembuka dan Penutup

Muslim
2 bulan lalu

Khutbah Jumat Memaknai Puasa di Bulan Muharram Edisi 11 Juli 2025

Megapolitan
2 bulan lalu

Hari Terakhir Libur Panjang, Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Tembus 54.219 Orang

Nasional
2 bulan lalu

Mengungkap Arti Malam 1 Suro Bagi Umat Islam

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal