Teks Khutbah Jumat Menyambut Bulan Muharram yang Penuh Hikmah dan Keistimewaan

Kastolani Marzuki
Umat Islam melaksanakan shalat Jumat di masjid Istiqlal. Menyambut Bulan Muharram, muslim dianjurkan memperbanyak amalan ibadah. (Foto: antara)

Hadirin sidang Jumat rohimakumulloh

Bulan Muharram sebagai bulan awal tahun baru hijriah menjadi momen yang terbaik untuk melakukan hijrah. Dalam kitab Shahih al-Bukhari, pada kitab Manâqib al-Anshâr (biografi orang-orang Anshar) pada Bab Sejarah Memulai Penanggalan, disebutkan,

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ مَا عَدُّوْا مِنْ مَبْعَثِ النَّبِيِّ ﷺ وَلَا مِنْ وَفَاتِهِ مَا عَدُّوْا إِلَّا مِنْ مَقْدَمِهِ الْمَدِينَةَ.

“Dari Sahl bin Sa’d ia berkata: mereka (para sahabat) tidak menghitung (menjadikan penanggalan) mulai dari masa terutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak pula dari waktu wafatnya beliau, mereka menghitungnya mulai dari masa sampainya Nabi di Madinah”.

Hal itu dilakukan meskipun tidak diketahui bulan kehadirannya itu, karena sejarah itu sebenarnya merupakan awal tahun. Sebagian sahabat berkata pada ‘Umar, ”Mulailah penanggalan itu dengan masa kenabian”; sebagian berkata: ”Mulailah penanggalan itu dengan waktu hijrahnya Nabi”. ‘Umar berkata, ”Hijrah itu memisahkan antara yang hak (kebenaran) dan yang batil, oleh karena itu jadikanlah hijrah itu untuk menandai kalender awal tahun Hijriah”.

Setelah para sahabat sepakat mengenai peristiwa hijrah dijadikan sebagai awal penanggalan Islam, ada sebagian sahabat yang berpendapat bahwa untuk awal bulan Hijriyah itu: ”Mulailah dengan bulan Ramadhan”, tetapi ‘Umar radliyallahu ‘anh berpendapat: ”Mulailah dengan Muharram”, itu karena Muharram merupakan masa selesainya umat Islam dari menunaikan hajinya. Lalu disepakatilah tahun baru hijriah itu dimulai dengan bulan Muharram.

Dalam arti luas dan kekinian, hijrah yakni berubah dari sifat yang tercela menuju sifat yang terpuji. Abu Sulaiman sebagaimana dikutip Abu Na’im dalam kitab Hilyatul Auliya’ juz 9 halaman 269 menyatakan:

مَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ فِي نُقْصَانٍ

“Barangsiapa hari ini keadaannya masih sama dengan kemarin, maka ia dalam keadaan kurang baik.”

Akhirnya, mari kita bangkitkan motivasi kita untuk berubah dan berhijrah ke perilaku yang baik, semakin merekatkan persaudaraan, memanfaatkan potensi yang kita miliki sesuai dengan profesi masing-masing untuk membantu orang lain, membantu agama, dan membantu negara. 

Seseorang hamba akan selalu mendapatkan perlindungan dari Allah selama ia bermanfaat dan membantu kesusahan saudaranya. Semoga kita dapat menjadi orang yang selalu berhijrah menuju kebaikan dan menjadi orang yang bermanfaat untuk masyarakat, agama, dan bangsa. Aamiin.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
2 hari lalu

Teks Khutbah Jumat 12 September 2025 Pertengahan Rabiul Awal Singkat Penuh Hikmah

Muslim
1 bulan lalu

Teks Khutbah Jumat 8 Agustus 2025 Singkat Terbaru, Lengkap Doa Pembuka dan Penutup

Muslim
2 bulan lalu

Khutbah Jumat Memaknai Puasa di Bulan Muharram Edisi 11 Juli 2025

Megapolitan
3 bulan lalu

Hari Terakhir Libur Panjang, Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Tembus 54.219 Orang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal