3. Menikah 3 kali
Suatu ketika Devi Dja memutuskan untuk menetap di Amerika Serikat bersama suami pertamanya seorang pimpinan kelompok teater Dardanella yang bernama Piedro, karena tak bisa pulang selama Perang Dunia II. Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942. Pada 1951, Dja kemudian memilih untuk menjadi warga negara Amerika Serikat.
Dja bercerai dengan Piedro, dia menikah kembali dengan seniman India bernama Acee Blue Eagle, pernikahan mereka tidak bertahan lama. Setelah bercerai, Dja menikah kembali dengan pengusaha asal Gresik yang menetap di Amerika, yakni Ali Asaan.
4. Tampil di film buatan Hollywood
Di Amerika Serikat, namanya terkenal sebagai seorang penari. Bahkan, Dja muncul di televisi, mengajarkan tari, dan menjadi koreografer.
Dja berteman baik dengan sutradara Metro Goldwyn Mayer atau MGM, Albert Lewin. Dia sempat ditawari bermain film The Moon Sixpence pada 1942, namun karena kemampuan bahasa Inggrisnya yang kurang baik, dia batal bermain di film itu.
Kemudian, pada tahun 1945, Dja muncul sebagai penari di film The Picture of Dorian Gray yang disutradarai oleh Lewin. Pada 1950, Dja kembali bermain di film Three Came Home produksi 20th Century Fox. Hebat sekali bukan?
5. Membela orang Indonesia korban perbudakan di Amerika
Dia pernah membela pemuda–pemuda Indonesia di Los Angeles ketika berita tentang Perbudakan di Los Angeles mulai memuncak. Devi membela pemuda Indonesia yang dirantai di depan Pengadilan Los Angeles. Karena keterlibatan Devi dalam mengadvokasi para pemuda Indonesia itu, para pemuda itu bebas.
6. Menghabiskan masa tua bersama anak
Masa tua Devi Dja dihabiskan dengan tinggal bersama anak semata wayangnya di kawasan Mission Hill, San Fernando Valley, 22 km utara Los Angeles. Dengan uang pensiun yang diperolehnya dari Union Arts, dia bertahan hidup. Tahun 1982, di usianya yang ke 68 tahun, Devi Dja sempat pulang ke Indonesia atas undangan Panitia Festival Film Indonesia. Dalam kesempatan itu, dia menjenguk sahabat lamanya Tan Tjeng Bok yang sedang rawat inap di Rumah Sakit. Tan akhirnya meninggal dunia pada tahun 1985.
Pada tgl 19 Januari 1989, Devi Dja menghembuskan nafas terakhirnya di Los Angeles dan dimakamkan di Hollywood Hills, Los Angeles. Biografinya sempat ditulis dalam beberapa buku, diantaranya Standing Ovations: Devi Dja, Woman of Java karya Leona Mayer Merrin yang terbit pada 1989 dan dalam buku memoar suaminya Lumee Holot Tee, The Life and Art of Acee Blue Eagle.