JAKARTA, iNews.id - Mengonsumsi gula, garam dan lemak yang berlebihan memang mempunyai risiko tersendiri untuk penyakit sindrom metabolik. Penyakit yang terkait dengan tingginya tekanan darah, kadar gula darah, kelebihan lemak di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol tidak normal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit tak menular berbahaya.
Beberapa penyakit tak menular tersebut di antaranya serangan jantung, stroke, diabetes, dan sebagainya. Ini tentunya perlu diwaspadai karena 71 persen kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit sindrom metabolik dan itu banyak terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
“Faktanya, 40,7 persen orang Indonesia mengonsumsi makanan dengan lemak jahat seperti gorengan itu lebih dari satu kali sehari. Belum lagi, 53,1 persen orang Indonesia mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula lebih dari satu kali per hari,” kata Nutrition & Wellness Consultant Nutrifood M Aldis Ruslialdi dalam Webinar NutriClass, Selasa (16/6/2020).
Padahal, asupan gula, garam dan lemak, seharusnya dibatasi. Bagaimana caranya? Simak rangkumannya berikut ini.
Gula
Batas gula yang direkomendasikan adalah 50 gram atau setara dengan 5-9 sendok teh. Konsumsi gula yang berlebihan sangat terkait dengan penyakit sindrom metabolik.