Mulanya, Dinda mengaku sempat pasrah. Dia lantas mulai berdamai dengan bobot tubuhnya yang semakin berat. Namun, dia justru mulai merasakan berbagai dampak buruknya.
“Awalnya coba berdamai dengan semua perubahan ini, tapi di saat badan ini semakin berat, mudah kelelahan, aku semakin malas dan ga mau bergerak,” katanya.
Akibatnya, dia kerap mendapatkan komentar-komentar negatif terkait bentuk fisiknya. Hal itu membuatnya sempat marah hingga dia melampiaskannya dengan terus makan dan minum apapun yang dia mau tanpa memikirkan bahayanya untuk kesehatan.
“Karena hanya dengan begitu kupikir aku bisa merasa tenang, tapi tenyata tidak. Gaya hidup berantakan, waktu tidur pun makin ga karuan,” ujar dia.
Sampai pada akhirnya, pada 2022 lalu, Dinda mengaku kondisinya kian parah. Apalagi, saat itu dia baru saja kehilangan sosok orang tuanya. Kebiasaan makan dan minum secara berlebihan pun makin menjadi.