Tak ada perkembangan signifikan dalam pembicaraan damai Israel-Palestina semasa kepemimpinannya. Bahkan, prospek perdamaian yang sudah dibangun sebelummnya dirusak oleh kebijakan-kebijakannya, seperti pembangunan permukiman di Tepi Barat, penetapan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan lainnya.
Netanyahu hanya menunjukkan sedikit antusiasme untuk solusi dua negara.
Negosiasi Israel-Palestina yang disponsori Amerika Serikat (AS) terhenti pada 2014, di bawah pengawasannya. Sejak itu, harapan negosiasi semakin sulit.
Perselisihan Netanyahu dengan Presiden AS Barack Obama saat itu menyusahkan banyak warga Yahudi AS yang cenderung liberal. Setelah menjadi PM lagi, Netanyahu harus berurusan dengan presiden dari Partai Demokrat lainnya, Joe Biden. Pemerintahan Biden berulang kali menegaskan dukungannya untuk solusi dua negara.