JAKARTA, iNews.id - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi menghadapi ujian berat terkait minyak. Organisasi pengekspor minyak OPEC yang secara de facto dipimpin Arab Saudi memangkas produksi hingga 2 juta barel per hari sejak bulan ini. Jumlah 2 juta barel yang dipangkas tersebut merupakan 2 persen dari pasokan global.
Ini bertentangan dengan permintaan Presiden AS Joe Biden yang menginginkan produksi minyak dinaikkan agar harga turun. Salah satu alasannya, kondisi tersebut bisa memukul Rusia yang membutuhkan dana besar untuk perang di Ukraina.
Berikut fakta-fakta memburuknya hubungan AS dan Saudi:
1. Seruan Pembekuan Hubungan
Senator Partai Demokrat yang juga Ketua Komite Hubungan Luar Negeri AS Bob Menendez pada Oktober lalu mendesak pemerintahan Biden untuk membekukan kerja sama dengan Arab Saudi di semua lini, termasuk penjualan senjata. Dia menuduh keputusan Saudi itu sama saja membantu Rusia berperang di Ukraina.
"Amerika Serikat harus segera membekukan semua bidang kerja sama dengan Arab Saudi, termasuk penjualan senjata dan kerja sama keamanan di luar apa yang mutlak diperlukan demi membela personel dan kepentingan AS," kata Menendez.
Dia menegaskan tidak akan menyetujui bentuk kerja sama apa pun dengan Saudi sampai mengubah kebijakannya terkait dengan perang di Ukraina.