WASHINGTON, iNews.id - Pemerintahan Presiden Joe Biden dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan kerja sama militer dengan Arab Saudi. Ini sebagai respons atas keputusan soal produksi minyak oleh OPEC, organisasi yang secara de facto dipimpin Saudi.
Seorang sumber pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada NBC, ada beberapa kebijakan pertahanan terhadap Arab Saudi yang bakal direvisi, salah satunya membatalkan pengiriman rudal Patriot.
Sebelumnya Saudi meneken kesepakatan senilai 3 miliar dolar AS dengan Washington untuk pembelian 300 rudal Patriot, MIM-104E Guidance Enhanced Missile-Tactical Ballistic Missiles (GEM-T). Pemerintahan Biden telah menyetujui pembelian itu pada Agustus lalu.
Saudi membutuhkan rudal pertahanan untuk menangkis serangan-serangan rudal maupun drone pemebrontak Houthi dari Yaman yang didukung Iran.
Selain itu, lanjut pejabat tersebut, AS tidak akan mengikutkan Saudi dalam latihan militer gabungan serta konferensi tingkat tinggi di kawasan. Hal lain, Saudi tak akan diajak dalam proyek sistem pertahanan udara bersama melibatkan negara-negara di kawasan.
Namun, masih dilaporkan NBC, beberapa sumber pemimpin militer AS menentang perubahan kerja sama pertahanan dengan Saudi. Pasalnya, tak mengikutkan negara yang telah puluhan tahun menjadi sekutu utama AS tersebut, termasuk membatalkan pengadaan rudal Patriot dan peralatan militer lainnya, bisa membahayakan pasukan serta warganya yang berada di Timur Tengah.
Bukan hanya itu, meninggalkan Saudi sama saja merusak stabilitas di seluruh kawasan.
Dua pejabat AS serta sumber informasi lainnya menegaskan, belum ada keputusan yang diambil AS.