3. Pembantaian Sirkasia
Pembataian etnis Sirkasia atau juga dikenal sebagai Tsitsekun dilakukan oleh orang-orang Rusia terhadap Muslim. Pembunuhan serta pengusiran massal berlangsung secara sistematis oleh kekaisaran Rusia setelah perang yang berlangsung 1863-1864.
Diperkirakan 600.000 sampai 2 juta orang tewas dalam pembantaian yang berlangsung antara 1864 hingga 1867 itu.
Mayoritas warga Sirkasia dibunuh atau diusir, namun sebagian dari mereka yang mau kembali ke pangkuan Rusia diberi wilayah yakni di rawa-rawa. Mereka mendapat status sebagai orang Rusia jika mau keluar dari keyakinan. Hanya sebagian kecil yang kembali ke Rusia, sisanya dibantai.
Pembunuhan dilakukan secara sadis menggunakan berbagai metode, salah satu yang paling brutal adalah pasukan Rusia-Cossack merobek perut perempuan hamil.
Beberapa jenderal Rusia seperti Grigory Zass menggambarkan Sirkasia sebagai kotoran serta memberi lampu hijau untuk membunuh mereka, bahkan ada yang dijadikan sebagai bahan eksperimen ilmiah serta memerkosa para perempuan.
Sir Pelgrave, seorang diplomat Inggris yang menyaksikan peristiwa itu, melaporkan pembantaian dan pengusiran juga dialami dialami Muslim di wilayah Kaukasus lainnya.