PARIS, iNews.id – Prancis secara resmi memprotes pembebasan tiga narapidana oleh otoritas Afghanistan, baru-baru ini. Ketiga orang itu sebelumnya dipenjara karena pembunuhan warga negara Prancis, beberapa tahun lalu.
Pemerintah Afghanistan pada Kamis (13/8/2020) lalu melepaskan 80 tahanan Taliban sebagai langkah awal dari keputusan Kabul membebaskan total 400 anggota kelompok pemberontak itu dari penjara. Tiga narapidana, yang pembebasannya diprotes Prancis itu, termasuk dalam daftar 80 tahanan pertama yang telah dilepas itu.
Pemerintah Afghanistan dan Taliban akan bertemu dalam beberapa hari ke depan, setelah pembebasan semua tahanan selesai. Tindakan Kabul itu menuai kecaman luas dari berbagai kalangan, setelah diketahui bahwa banyak narapidana yang dibebaskan itu dulu terlibat dalam serangan yang menewaskan sejumlah warga Afghanistan dan orang-orang asing.
Di antara kelompok tahanan yang pembebasannya telah dimulai itu, terdapat dua pria yang membunuh Bettina Goislard, perempuan Prancis yang bekerja sebagai pegawai Badan Pengungsi PBB (UNHCR). Goislard dibunuh di Kota Ghazni, Afghanistan Timur, pada 16 November 2003.
Selain itu, ada lagi satu narapidana, seorang mantan tentara Afghanistan yang membunuh lima tentara Prancis dan melukai 13 orang lainnya pada 2012 di Provinsi Kapisa.