Yedioth Ahronoth melaporkan, AS ingin membangun pangkalan militer besar di wilayah perbatasan Gaza, yang akan menandai eskalasi signifikan aktivitas AS di Israel.
Disebutkan, fasilitas tersebut akan menjadi instalasi militer Amerika berskala besar pertama di wilayah Israel. Ini menggarisbawahi komitmen AS yang semakin dalam terhadap upaya stabilisasi pascaperang di Gaza.
Menurut Leavitt, Presiden Donald Trump sejak awal telah mengatakan dengan jelas bahwa tidak ingin melihat pasukan AS di lapangan terkait apa yang terjadi di Timur Tengah.
"Kita telah mencapai perdamaian yang luar biasa, kita telah membuat kemajuan besar dengan rencana perdamaian di Gaza, dan kita ingin terus melihatnya bergerak maju," ujarnya, seraya menegaskan, semua upaya itu dilakukan tanpa keterlibatan langsung militer AS, melainkan hanya di bidang diplomasi.