JENEWA, iNews.id - Direktur Eksekutif Asosiasi Pengendalian Senjata (ACA) Daryl Kimball menegaskan Amerika Serikat (AS) tidak punya alasan untuk menguji coba senjata nuklir. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memerintahkan Departemen Pertahanan (Pentagon) segera menguji coba senjata nuklir karena negara lain juga melakukannya.
Bukan hanya itu, Kimball mengatakan keputusan Trump untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir merupakan tindakan bodoh yang pasti akan memicu penentangan yang kuat.
Namun Kimball juga menyoroti dampak dari uji coba AS yakni gelombang tindakan serupa oleh negara-negara lain pemilik nuklir. Kondisi tersebut bisa meruntuhkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
"Tidak ada negara, kecuali Korea Utara yang telah melakukan uji coba nuklir di abad ini. Dengan secara bodoh mengumumkan niat untuk melanjutkan uji coba nuklir, dia (Trump) akan memicu penolakan publik yang kuat di Nevada, dari semua sekutu AS, dan hal itu bisa memicu reaksi berantai berupa uji coba oleh musuh-musuh AS, serta meruntuhkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir," kata Kimball, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (30/10/2025).
Dia menambahkan, AS tidak memiliki alasa teknis, militer, atau politik kuat untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir.
Kimball menambahkan, Badan Keamanan Nuklir Nasional AS membutuhkan setidaknya 36 bulan untuk melanjutkan uji coba nuklir di bekas lokasi uji coba Nevada.