HONG KONG, iNews.id - Laporan tahunan terbaru Amnesty International yang dirilis pada Rabu (29/1/2020) menyoroti kawasan Asia-Pasifik. Laporan berjudul "Hak Asasi Manusia di Asia Pasifik – Sebuah Tinjauan Tahun 2019" memuat analisa rinci mengenai perkembangan di 25 negara dan kawasan.
Gambaran umum yang diangkat adalah munculnya para aktivis muda yang bangkit menentang represi dan kampanye hitam di media-media sosial serta menentang sensor.
"2019 adalah tahun represi di Asia, namun pada saat yang sama juga menjadi tahun perlawanan. Di banyak kawasan, pemerintahan berusaha memangkas hak-hak asasi, tetapi banyak orang yang melawan –dan generasi muda berdiri di garis terdepan," kata Direktur Divisi Asia Timur dan Pasifik di Amnesty International, Nicholas Bequelin, seperti dilaporkan Deutsche Welle, Kamis (30/1/2020).
Hong Kong jadi sorotan dunia
Represi di Asia pada 2019 terutama terjadi di China dan India, dua negara adidaya di kawasan. Sejak Juni 2019, warga Hong Kong menggelar protes massal, mulanya menentang Rancangan Undang-Undang Ekstradisi.
Ketika mereka dihadapi dengan represi dan kekerasan polisi, warga Hong Kong kemudian memprotes kekerasan itu dan menuntut penyelidikan terhadap aparat keamanan. Aksi-aksi protes menentang penyalahgunaan kekuasaan dan otoritas aparat keamanan sekarang bisa disaksikan bermunculan di banyak tempat.