Komentar Rukchanok itu di-posting pada 2020 di Twitter (kini bernama X). Saat itu dia masih menjadi aktivis. Dia mengkritik keterlibatan perusahaan milik Raja Maha Vajiralongkorn dalam produksi vaksin Covid-19.
Nama Rukchanok naik daun setelah terlibat dalam gerakan anti-pemerintah yang dipimpin kaum muda. Mereka menyerukan reformasi istana dan undang-undang lese majeste.
Setelah itu Rukchanok bergabung dengan Partai Bergerak Maju yang salah satu misinya mengubah undang-undang yang menghina kerajaan.
Data kelompok advokasi Pengacara Hak Asasi Manusia Thailand mengungkap, setidaknya 262 orang dijatuhi hukuman atas tuduhan menghina monarki sejak 2020.