Keputusan ini diperkirakan akan menyelamatkan nyawa setidaknya enam orang dari kelompok Syiah yang menunggu eksekusi mati.
Mereka dituduh terlibat dalam unjuk rasa anti-pemerintah selama pemberontakan Arab Springs. Saat itu mereka masih berusia di bawah 18 tahun. Para ahli HAM PBB tahun lalu mendesak Arab Saudi untuk mengeksekusi mereka.
Saudi merupakan negara dengan tingkat eksekusi mati tertinggi di dunia. Orang yang berhadapan dengan pedang algojo merupakan pelaku kejahatan terorisme, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan bersenjata, dan perdagangan narkoba.
Data resmi mengungkap, sepanjang 2019 Arab Saudi mengeksekusi mati sedikitnya 187 orang, jumlah tertinggi sejak 1995 saat 195 orang dipancung.
Sementara sepanjang tahun ini sudah 12 orang yang dieksekusi.