RIYADH, iNews.id – Arab Saudi meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon. Seruan itu muncul di tengah risiko keamanan yang terkait dengan kemungkinan perang antara kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel.
“Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Republik Lebanon prihatin dengan berbagai peristiwa terkini di Lebanon Selatan, sekali lagi menyerukan kepada seluruh warga Saudi untuk mematuhi keputusan untuk melarang perjalanan ke Lebanon dan menyerukan kepada warga (Saudi) di sana untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon,” ungkap Kedutaan Arab Saudi di Lebanon dalam pernyataannya, Sabtu (29/6/2024).
Situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk setelah dimulainya operasi militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Pasukan zionis dan Hizbullah setiap hari saling menembak ke posisi lawan di wilayah sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Pada 18 Juni lalu, militer Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah menyetujui rencana operasional serangan di Lebanon. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengatakan, Tel Aviv bakal mengubah aturan terhadap kelompok Hizbullah dan Lebanon. Dia bahkan mengancam untuk menghancurkan kelompok itu dengan melakukan perang habis-habisan dan memukul keras Lebanon.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan, pihaknya dapat menyerang Israel utara jika permusuhan semakin meningkat. Hizbullah, menurut dia, bakal mengerahkan lebih banyak roket dan rudal ke wilayah Israel.
Kementerian Luar Negeri Lebanon menyebutkan sekitar 100.000 warganya harus meninggalkan rumah mereka di wilayah perbatasan negara itu. Sementara Kemlu Israel menyebutkan 80.000 warga Israel di perbatasan juga harus mengungsi.