Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, mengatakan pihaknya telah mempertimbangkan secara matang mengikuti kesepakatan tersebut.
Pashinyan menilai gencatan senjata penuh dengan Azerbaijan sebagai opsi terbaik bagi dua negara berkonflik.
"Saya telah menandatangani pernyataan dengan Presiden Rusia dan Azerbaijan untuk penghentian perang Nagorno-Karabakh," kata Pashinyan dikutip dari AFP.
"Secara pribadi, langkah ini menyakitkan bagi saya dan rakyat kami," lanjutnya.
"Saya telah mengambil keputusan ini sebagai hasil dari analisis mendalam tentang situasi militer," ucapnya.
Picu aksi anarkis di dalam negeri Armenia