AS Kirim Gugus Tempur Kapal Induk, Venezuela: Ancaman Paling Serius sejak 100 Tahun!

Anton Suhartono
Ketegangan antara AS dan Venezuela meningkat tajam setelah Washington memerintahkan pengerahan gugus tempur kapal induk USS Gerald Ford ke Karibia (Foto: Reuters)

KARAKAS, iNews.id - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela meningkat tajam setelah Washington memerintahkan pengerahan gugus tempur kapal induk USS Gerald Ford ke kawasan Karibia. Langkah ini memicu kemarahan Karakas yang menyebutnya sebagai “ancaman militer paling signifikan dalam 100 tahun terakhir.”

Pemerintah Venezuela menilai pengiriman armada perang tersebut bukan sekadar operasi melawan kartel narkoba, seperti klaim AS, melainkan bentuk tekanan politik dan ancaman langsung terhadap kedaulatan negara mereka.

Gugus Tempur AS Bergerak ke Karibia

Juru Bicara Departemen Pertahanan AS, Sean Parnell, menyebut Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah memerintahkan kapal induk USS Gerald Ford dan lima kapal perang destroyer untuk memperkuat operasi di wilayah Amerika Latin. Washington berdalih misi ini untuk menghentikan aktivitas ilegal yang membahayakan keamanan AS di Belahan Barat.

Pengerahan ini menambah kekuatan besar AS di Karibia, di mana saat ini sudah ditempatkan sekitar 6.000 personel Angkatan Laut dan Marinir di delapan kapal perang. Selain itu, Washington juga menyiapkan 4.500 pasukan tambahan untuk memperkuat operasi.

Kapal induk USS Gerald Ford masih berada di Laut Mediterania, namun akan segera menuju perairan Karibia dalam waktu dekat.

CIA Diberi Izin Operasi di Venezuela

Ketegangan meningkat setelah Presiden Donald Trump memberi wewenang kepada CIA untuk melakukan operasi rahasia di wilayah Venezuela. 

Trump menuduh pemerintahan Presiden Nicolas Maduro berkoordinasi dengan kelompok kriminal internasional dan menyelundupkan narkoba ke AS, tuduhan yang disebut para pengamat sebagai tidak berdasar dan bermuatan politik.

Padahal, laporan intelijen AS menunjukkan bahwa Venezuela bukan pemain utama dalam jaringan perdagangan narkoba global. Sejumlah pakar menilai tuduhan tersebut hanyalah dalih bagi Washington untuk memperluas operasi militernya di Amerika Latin.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
42 menit lalu

Netanyahu Bakal Tolak Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza?

Internasional
1 jam lalu

Pemerintah Masih Shut Down, Seluruh Tentara AS Tak Terima Gaji

Internasional
1 jam lalu

Pengadilan Kejahatan Perang Putuskan Israel Lakukan Genosida di Gaza, Singgung Peran Amerika

Internasional
2 jam lalu

Momen Kocak PM Malaysia Anwar Ibrahim Minta Pena Trump saat Teken Perjanjian Dagang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal