Jeffrey tak merinci merinci bukti apa yang dia maksud.
Pemerintah Suriah berulang kali membantah memakai senjata kimia.
Meski demikian, para pakar dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), meyakini pasukan Pemerintah Suriah berada di balik serangan yang melibatkan zat Sarin di kawasan kekuasaan pemberontak di bagian selatan Idlib pada April 2017 yang menewaskan lebih dari 80 orang.
Pernyataan Jeffrey mengemuka menjelang pertemuan antara para pemimpin Rusia, Iran, dan Turki pada Jumat (7/9). Baik Rusia maupun Iran menyokong Presiden Suriah Bashar Al Assad, sedangkan Turki mendukung sejumlah faksi pemberontak.
Jeffrey menyebut perlu inisiatif diplomatik besar guna mengakhiri perang sipil di Suriah yang berlangsung selama tujuh tahun terakhir.
Menurutnya, ada komitmen baru dari Presiden AS Donald Trump untuk tetap terlibat di Suriah sampai ISIS dikalahkan sekaligus memastikan para militan dari Iran meninggalkan Suriah.
Jeffrey menilai Presiden Assad tidak punya masa depan sebagai pemimpin Suriah. Walau demikian, dia menyatakan bukan tugas AS untuk melengserkannya.