WINA, iNews.id – Pemerintah Austria pada Jumat (6/11/2020) memerintahkan penutupan dua masjid di Ibu Kota Wina. Dua masjid itu disebut-sebut sering dikunjungi oleh pria bersenjata yang menembak mati empat orang di pusat kota tersebut, awal pekan ini.
Insiden penembakan pada Senin (2/11/2020) lalu adalah serangan besar pertama di Austria dalam beberapa dekade terakhir. Serangan itu juga menjadi yang pertama dilakukan oleh seorang ekstremis—yang diketahui bernama Kujtim Fejzulai, berusia 20 tahun, yang tewas dibunuh polisi.
Menteri Integrasi Austria, Susanne Raab mengatakan, kantor urusan agama pemerintah telah diberitahu oleh Kementerian Dalam Negeri bahwa Fejzulai pernah dipenjara. Sejak dibebaskan dari bui, dia sering kali mengunjungi dua masjid di Wina.
Kedua masjid itu berada di pinggiran barat kota. Salah satunya bernama Masjid Melit Ibrahim yang beralamat di Distrik Ottakring. Sementara yang lainnya adalah Masjid Tewhid di Daerah Meidling.
Raab menuding dua masjid itu telah membangkitkan radikalisme. “(Badan intelijen Austria, BVT,) memberi tahu kami bahwa kunjungan ke masjid-masjid ini meningkatkan radikalisasi si penyerang,” kata Raab, dikutip AFP.
Komunitas Agama Islam Austria yang diakui pemerintah menyatakan, satu masjid yang terdaftar secara resmi ditutup karena melanggar aturan terkait doktrin keagamaan, konstitusi, serta undang-undang nasional yang mengatur lembaga-lembaga Islam di negara itu.