DHAKA, iNews.id – Bangladesh berencana mengirim ribuan pengungsi Rohingya ke pulau terpencil. Sejumlah kelompok hak asasi manusia (HAM) pun mendesak pemerintah negara itu segera menghentikan rencana tersebut.
Sebelumnya, para pejabat Bangladesh mengatakan, rombongan pertama 400 pengungsi dapat diberangkatkan ke pulau itu. Pantauan Reuters, polisi mengawal orang-orang Rohingya yang diangkut dengan 10 bus dari Ukhiya di Cox's Bazar menuju ke Pelabuhan Chittagong.
Untuk selanjutnya, mereka akan dibawa ke Bhasan Char, sebuah pulau rawan banjir di Teluk Benggala. Bhasan Char adalah pulau yang terbentuk akibat tumpukan sedimentasi di laut, sekitar 20 tahun lalu.
Otoritas Bangladesh mengatakan, pemindahan para pengungsi yang setuju untuk direlokasi ke pulau itu akan mengurangi kepadatan kronis di kamp-kamp yang selama ini menampung lebih dari 1 juta warga Rohingya—kelompok minoritas Muslim yang melarikan diri dari negara tetangga Myanmar.
“Pihak berwenang harus segera menghentikan relokasi lebih banyak pengungsi ke Bhashan Char,” kata Juru Kampanye Amnesty International Asia Selatan, Saad Hammadi, dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters, Kamis (3/12/2020).
Kelompok advokasi Refugees International yang berbasis di AS menyebut rencana itu “picik dan tidak manusiawi”. Sementara, kelompok Fortify Rights Group mengatakan, relokasi orang-orang Rohingya itu bisa jadi dipaksakan dan harus segera dihentikan.
Akan tetapi, wakil pejabat Pemerintah Bangladesh yang bertanggung jawab atas pengungsi, Mohammed Shamsud Douza mengklaim relokasi itu bersifat sukarela.