Beberapa rumah tangga ekspatriat lainnya mencoba menciptakan kembali tradisi Natal yang lebih akrab.
Arnold Gonzales Pineda, ekspatriat Filipina yang tinggal di kota Buraydah, mengatakan, malam Natal dihabiskan dengan perayaan kecil, menyanyi, dan bertukar hadiah.
Ekspatriat asal Brasil, Lidiane Ramos Faubel, menghabiskan waktu bersama teman dan orang-orang yang dicintai. Pria yang bekerja sebagai instruktur kebugaran dan seni bela diri itu menghilangkan rasa rindu kampung halaman dengan merayakan Natal bersama teman-teman senegara di Jeddah.
Perempuan Australia yang bekerja di John Hopkins Aramco Healthcare, Sarah Palmer, mengatakan, perayaan Natal di Saudi dengan cuara cerah sangat cocok baginya.
"Kami punya teman-teman yang sudah seperti keluarga di sini. Jadi pada hari Natal kami makan siang di luar, di tepi kolam renang, sambil menikmati cuaca yang sempurna," tuturnya.
Sedangkan kepada keluarga di kampung halaman, Palmer menghilangkan rasa rindu dengan berhubungan lewat internet.
“Saya punya pesan bagi keluarga di seluruh dunia, berbagi video tentang anak-anak saat membuka kado, foto makanan, dan tentu saja FaceTime sehingga anak-anak dapat melihat sepupu dan kakek-nenek mereka,” ujarnya.