Beredar Video Game Terinspirasi dari Penembakan Masjid di Selandia Baru

Anton Suhartono
Rekaman saat Brenton Tarrant menembaki jamaah masjid di Christchurch (Foto: L4)

WELLINGTON, iNews.id - Pemerintah Selandia Baru melarang peredaran video game yang terinspirasi dari penembakan jamaah masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada Maret 2019. Peristiwa itu menyebabkan 51 orang meninggal dan 49 lainnya luka.

Kepala badan sensor David Shanks menyebut video game itu menjijikan. Isinya merupakan permainan menembak yang menjadikan orang selain kulit putih sebagai sasarannya.

"Pembuat mulai memproduksi dan menjual game yang dirancang untuk memosisikan pemain dalam peran sebagai pembunuh teroris supremasi kulit putih. Siapa pun yang bukan laki-laki heteroseksual berkulit putih merupakan target," ujar Shanks, dikutip dari DPA, Kamis (31/10/2019).

Dia memastikan sebagian besar warga Selandia Baru bisa mendapatkan permainan tersebut dan dia yakin mereka tidak ingin membukanya.

Selain itu, kata Shanks, pihaknya melarang peredaran dokumen yang sempat dibagikan oleh seorang pria pelaku penembakan di sinagog dan gerai kebab di Halle, Jerman, yang menewaskan dua orang pada awal bulan ini.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
2 bulan lalu

Prabowo Ingin Datangkan Guru dari Selandia Baru, Ajarkan Calon PMI Bahasa Inggris

Internasional
2 bulan lalu

Duh! Bocah 13 Tahun Telan 100 Magnet Neodymium, Berujung di Meja Operasi

Internasional
3 bulan lalu

Rumah Menlu Selandia Baru Diserang, Ulah Demonstran Pro-Palestina?

All Sport
4 bulan lalu

Timnas Futsal Indonesia Hajar Selandia Baru, Pelatih Salut dengan Adaptasi Pasukannya!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal