WASHINGTON, iNews.id - Rusia kembali mengutuk pengiriman bom klaster oleh Amerika Serikat (AS) ke Ukraina. AS dan Ukraina mengonfirmasi senjata amunisi tandan tersebut sudah diterima, namun belum digunakan di medan perang melawan Rusia.
Kedubes Rusia di Washington DC mengecam pernyataan seorang pejabat AS bahwa Ukraina telah berjanji akan menggunakan senjata tersebut secara presisi. Pernyataan itu disebut sebagai pembenaran tindakan provokatif AS.
“Kami sudah mencatat pengumuman Pentagon bahwa amunisi tandan telah dikirim ke Ukraina. Kami juga telah mencatat pernyataan pejabat pemerintah tentang beberapa 'janji' yang disampaikan oleh rezim Kiev untuk membatasi dengan sangat penggunaan senjata ini serta (menggunakannya) di tempat yang sesuai," bunyi pernyataan Kedubes Rusia di Telegram, seperti dilaporkan kembali Sputnik, Jumat (14/7/2023).
"Pernyataan pejabat AS seperti itu adalah upaya ceroboh untuk membenarkan tindakan provokatif mereka," demikian isi pernyataan, menegaskan.
Disebutkan pula, setiap orang yang mengikuti perkembangan konflik ini tahu Ukraina menggunakan bantuan keamanan dari AS untuk menyerang target sipil dengan tujuan intimidasi serta membunuh sebanyak-banyaknya orang Rusia.