Haliva mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sejak April lalu karena gagal menjalankan tugas. Namun baru pekan ini benar-benar turun.
Intelijen Israel menjadi sorotan pasca-serangan Badai Al Aqsa yang memicu perang di Jalur Gaza sampai saat ini. Sejauh ini hanya Haliva yang meminta maaf, bahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak bersalah.
Dia tak pernah secara resmi meminta maaf atas kegagalan pemerintah dan pasukan keamanan dalam mencegah serangan paling mematikan bagi Israel sejak negara itu berdiri pada 1948.