NAYPYITAW, iNews.id - Badan PBB yang mengurusi kesejahteraan anak UNICEF mengungkap pasukan keamanan Myanmar menewaskan sedikitnya 23 anak-anak sejak kudeta militer menggulingkan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.
Selain itu 11 anak lainnya terluka parah akibat kekerasan militer, termasuk menjadi sasaran penembakan.
“Sedikitnya 23 nyawa terenggut sejak 1 Februari. Seorang gadis 7 tahun meninggal setelah ditembak saat duduk di pangkuan ayahnya di rumah, di mana kah kemanusiaan?” demikian pernyataan UNICEF Myanmar di Twitter, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (25/3/2021).
Korban, bernama Khi Myo Chit, ditembak aparat keamanan di rumahnya Kota Mandalay pada Selasa lalu. Saksi mata yang merupakan kakak korban mengungkap, tentara ingin menembak ayahnya namun mengenai gadis itu yang sedang duduk di pangkuan.
Malam harinya, tentara menggerebek rumah korban di Chanmyathazi, tampaknya untuk mengambil jenazah, namun keluarga menyembunyikan lalu membawanya ke tempat lain.