Namun, Jokowi dan Prabowo sama-sama memberi sedikit penjelasan soal bagaimana mereka akan memastikan hak asasi manusia tidak dikorbankan oleh lembaga penegak hukum yang memerangi terorisme.
Keduanya mengatakan hal yang benar tentang menunjukkan rasa hormat kepada kelompok agama dan etnis minoritas di Indonesia, para penyandang cacat; dan keduanya berjanji mengatasi peraturan hukum nasional dan lokal yang tumpang tindih yang menyebabkan sulitnya melakukan bisnis di Indonesia, meskipun sekali lagi dengan tidak terperinci.
The Sydney Morning Herald menilai, salah satu dari sedikit jawaban Ma'ruf Amin, seorang ulama senior Muslim Indonesia, tentang cara memerangi terorisme adalah salah satu yang paling relatif tajam malam itu.
Terorisme bukanlah jihad, katanya, dan itu haram (dilarang). Jika akar penyebab terorisme adalah kesalahpahaman seseorang tentang agamanya, kata Ma'ruf Amin, maka mereka perlu dididik ulang.
Namun jika akar penyebabnya adalah ekonomi, pendekatan pemerintah harus difokuskan pada penyediaan lapangan kerja.