"Suara itu sangat keras dan banyak teriakan. Pada saat itu, kami semua sedang duduk di lobi hotel. Kami membawa anak-anak dan keluarga ke tempat yang aman," tulis Tunku Ismail, yang tidak menyebutkan nama hotelnya.
Dia mengatakan sempat berpikir kemungkinan terburuk saat penembakan terjadi. Apalagi, ada keluarga di dekatnya.
"Saya masih memiliki gambaran tentang saya memberi tahu anak-anak saya, 'semuanya akan baik-baik saja. Babah dan Mama di sini' dan memberi tahu mereka untuk bersembunyi sambil menunggu mobil," kata Tunku Ismail.
Dia dan tim keamanannya kemudian berdiri di depan anggota keluarganya, menciptakan perisai manusia untuk melindungi keluarganya.
"Saya berteriak sekuat-kuatnya kepada tim keamanan kami untuk membawa mobil kami ke lantai bawah dan membawa kami ke lokasi yang aman jauh dari tempat itu," tulis Tunku Ismail.