TAIPEI, iNews.id – China disebut tengah mengamati perang di Ukraina untuk mengembangkan strategi “perang hibrida” melawan Taiwan, termasuk dengan menggunakan drone dan tekanan psikologis. Hal itu diungkakan seorang pejabat senior keamanan Taiwan, Rabu(12/10/2022).
“Tahun ini, militer komunis (China) telah meminjam dari pengalaman Perang Rusia-Ukraina untuk mengembangkan ‘perang hibrida; melawan Taiwan dan memperkuat pelatihan tempur dan persiapan melawan musuh yang kuat,” Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan Chen Ming Tong, di hadapan para anggota parlemen, Rabu (12/10/2022).
Reuters melansir, Taiwan sendiri juga mencoba mengambil pelajaran dari Perang Rusia-Ukraina. Tujuannya adalah untuk menggali informasi apa saja yang bisa dipersiapkan Taipei, jika seandainya China juga menyerang Taiwan, seperti halnya yang dilakukan Moskow terhadap Kiev.
Beijing selama ini memang menganggap Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai bagian dari wilayah China. Negara yang dikuasai Partai Komunis itu bahkan pernah melontarkan ancaman untuk menggunakan kekuatan atau paksaan untuk menegakkan klaim kedaulatannya terhadap Taiwan.
Sejak Agustus lalu, China menggelar latihan militer secara intensif di sekitar Taiwan untuk mengekspresikan kemarahannya atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei. Beijing pun telah mempertahankan kegiatan militernya sejak itu.