Pria berusia 25 tahun itu merupakan mantan pemain timnas Bahrain. Namun dia mengakumeninggalkan Bahrain dan pindah ke Melbourne karena penindasan politik dan takut akan disiksa bila dia kembali ke sana.
Dia mengaku menjadi sasaran penanahan sebab dia berasal dari keluarga Syiah, dan karena saudara laki-lakinya aktif dalam kegiatan politik di Bahrain.
Hakeem mengatakan matanya pernah dittutup dan kakinya dipukuli ketika dia ditahan di Bahrain.
Sebagian besar penduduk Bahrain menganut paham Syiah, namun yang berkuasa adalah keluarga kerajaan yang menganut paham Sunni.
Dia ditahan di Bangkok dua bulan lalu atas permintaan Bahrain melalui Interpol setelah tiba di ibu kota Thailand tersebut pada November. Saat itu dia tengah berbulan madu dengan istrinya.