ANKARA, iNews.id - Aksi terorisme kembali terjadi di Turki, Minggu (1/10/2023). Ledakan bom terjadi di depan gedung kementerian di Ankara.
Pelaku teror itu diketahui berjumlah dua orang. Satu di antaranya tewas usai baku tembak dengan polisi.
Melansir dari Reuters, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sudah menegaskan aksi terorisme tidak akan pernah berhasil.
"Orang yang mengancam perdamaian dan keamanan warga negara tidak mencapai tujuan mereka dan tidak akan pernah mencapainya," katanya.
Akibat serangan itu, dua polisi mengalami luka ringan. Serangan teror tersebut bukan yang pertama kali terjadi di Turki.
Menurut catatan Aljazeera, belasan aksi bom mematikan terjadi di Turki sejak 2015. Korbannya, mencapai ratusan orang.
Juli 2015: Paling tidak 30 orang tewas dan hampir 100 lainnya terluka dalam ledakan di kota tenggara Turki, Suruc, di perbatasan dengan Suriah.
Agustus 2015: Serangan bom di sebuah kantor polisi di Istanbul melukai lima polisi dan dua warga sipil.
Oktober 2015: Dua ledakan di perempatan jalan di pusat ibukota Turki, Ankara, menewaskan paling tidak 95 orang dan melukai hampir 200 lainnya.
Februari 2016: Sebanyak 28 orang tewas dan 60 lainnya terluka dalam serangan bom mobil di Ankara.
Maret 2016: Sekitar 37 orang tewas dan lebih dari 70 orang lainnya dirawat di rumah sakit karena luka-luka setelah bom mobil meledak di Ankara.
Maret 2016: Paling tidak lima orang tewas dan 36 lainnya terluka setelah ledakan yang diduga dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri mengguncang jalan populer Istiklal di daerah Taksim Square, Istanbul.
Juni 2016: Sebanyak 41 orang tewas dan hampir 239 lainnya terluka dalam serangan di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul.
Agustus 2016: Lebih dari 50 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan bunuh diri di sebuah upacara pernikahan di provinsi tenggara Turki, Gaziantep, dekat perbatasan Suriah.
Oktober 2016: Serangan bom mobil di sebuah stasiun militer menewaskan paling tidak 18 orang di provinsi Hakkari, tenggara Turki.
November 2016: ISIS mengklaim tanggung jawab atas serangan bom mobil yang menewaskan sembilan orang di wilayah tenggara Turki yang didominasi oleh etnis Kurdi.
Desember 2016: Dua ledakan mengguncang kota Istanbul, menewaskan paling tidak 38 orang, sebagian besar personel polisi, dan melukai lebih dari 160 lainnya.