JAKARTA, iNews.id - Rencana Israel memindahkan paksa warga Gaza utara ke wilayah selatan menuai kecaman keras. Langkah yang diklaim demi menjaga keselamatan warga sipil itu dinilai hanya akal-akalan untuk melancarkan agenda tersembunyi Zionis Israel.
Pengamat sosial, ekonomi, dan keagamaan sekaligus Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menilai pemindahan tersebut bukan sekadar strategi militer, melainkan bagian dari rencana jangka panjang Israel.
“Usaha pihak Israel memaksa warga Gaza utara untuk pindah ke selatan merupakan bagian dari strategi mereka untuk menduduki dan menguasai Gaza secara bertahap dalam konteks mendirikan Israel Raya,” ujar Anwar Abbas dalam keterangannya, Senin (18/8/2025).
Menurutnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan secara terang-terangan pernah menyatakan cita-cita untuk mewujudkan “Israel Raya” yang meliputi seluruh Palestina, Suriah, Lebanon, Jordania, sebagian wilayah Mesir, Arab Saudi, hingga Irak.
Anwar mengungkapkan, narasi pemindahan warga Gaza juga dikaitkan dengan upaya “rekonstruksi” Gaza pascaperang. Namun, menurutnya, hal itu hanyalah alasan semu.
“Mereka menyebut akan membangun kembali Gaza yang porak poranda. Padahal sejatinya mereka ingin mencaplok Gaza dan menjadikannya bagian dari negara Israel,” tegasnya.