Di Suriah, Orang Terinfeksi Covid-19 Lebih Pilih Mati Daripada Dirawat di RS

Arif Budiwinarto
Dua warga Suriah terduduk di kuburan khusus Covid-19. Banyak orang terinfeksi Covid-19 memilih merahasiakan kondisi mereka ketimbang menjalani karantina atau perawatan di rumah sakit. (foto: AFP)

DAMASKUS, iNews.id - Suriah menghadapi permasalahan pelik dalam penanganan Covid-19. Mayoritas orang terinfeksi Covid-19 memilih tidak melaporkan kasusnya ketimbang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Dilanda konflik selama hampir satu dekade, Suriah belum sepenuhya pulih dari kehancuran. Perang menyebabkan fasilitas publik termasuk rumah sakit banyak yang hancur dan belum diperbaiki karena tidak ada bantuan.

Belum lagi banyak tenaga medis yang terpaksa melarikan diri dari Suriah guna menghindari peperangan yang membahayakan nyawa mereka.

Akumulasi permasalahan itulah yang kini muncul saat pemerintah Suriah tengah berjuang mengendalikan penyebaran Covid-19. Berdasarkan data worldometer, terdapat 4.411 kasus infeksi dan 207 kasus kematian akibat virus itu di Suriah.

Namun, angka-angka tersebut diyakini bisa lebih besar di lapangan. Sebab, banyak pasien yang terinfeksi enggan melaporkan gejala terkait Covid-19.

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Internasional
3 hari lalu

Anggota DPR AS Kutuk Kebijakan Trump Larang Masuk Warga Palestina: Kejam!

Internasional
3 hari lalu

Trump Larang Warga Palestina dan Suriah Masuk Amerika, Ini Alasannya

Internasional
3 hari lalu

Trump Larang Masuk Warga Palestina dan Suriah ke Amerika

Internasional
4 hari lalu

Pria Muslim yang Cegah Penembakan Komunitas Yahudi di Australia Dapat Sumbangan Rp33 Miliar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal