“Operator asal Korea Utara, mereka menggunakan keyboard dibandingkan dengan senjata; mencuri dompet digital daripada karung uang tunai. Mereka perampok bank terkemuka di dunia di abad ke-21,” ujar Asisten Jaksa Agung AS, John Demers, dikutip Reuters, Kamis (18/2/2021).
Asisten Direktur FBI untuk Wilayah Los Angeles, Kristi Johnson mengatakan, tiga tersangka peretas itu diyakini berada di Korea Utara. Sebelumnya, mereka sempat beberapa kali melancarkan aksi di berbagai negara lain, termasuk China dan Rusia.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan, aktivitas siber berbahaya dari Korea Utara mengancam keamanan AS dan sekutunya. Aktivitas tersebut akan dimasukkan dalam tinjauan atas kebijakan AS terhadap negara itu oleh pemerintahan Presiden Joe Biden.