Lebih lanjut Ma meluruskan bahwa dia tidak membela '996'. Dia memberikan hormat kepada mereka yang bekerja keras. Diakuinya, setiap orang memiliki hak untuk memilih cara hidup mereka.
"Jika Anda lebih suka memiliki pekerjaan lebih santai dan Anda tidak ingin mengerahkan 'upaya manusia super', itu juga boleh-boleh saja. Namun, Anda tidak akan merasakan kebahagiaan dan pencapaian yang berasal dari jenis usaha itu. Pada kenyataannya, memang ada orang-orang yang telah berusaha sangat keras, namun tetap tidak mendapatkan penghargaan setimpal. Kenyataan hidup seringkali menguji dan menyusahkan kita. Kerja keras memang tidak selalu menghasilkan kesuksesan, tetapi kesuksesan tidak akan pernah menjadi pilihan jika Anda tidak bekerja keras," katanya.
Ma setuju jika perusahaan tidak boleh mewajibkan karyawan bekerja '996'. Pemimpin perusahaan juga harus merenungkan, apakah kesuksesan mereka sama dengan karyawan. Dia pun menyingung pemimpin perusahaan yang terlalu menuntut banyak pada bawahannya.
"Bagaimana saya membantu karyawan saya menemukan kebahagiaan mereka sendiri? Atau apakah saya hanya memaksa mereka untuk bekerja 996? Jika Anda berpikir karyawan Anda tidak memiliki mimpi dan aspirasi, mereka semua malas, maka Anda adalah akar masalahnya. Karena Anda memaksakan impian dan cita-cita Anda padanya, dan bukan sebaliknya," ujarnya.