SYDNEY, iNews.id - Elon Musk membalas pernyataan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang menyebutnya miliarder arogan. Ini bermula dari penolakan platform media sosial milik Musk, X, untuk menyembunyikan atau menghapus posting-an terkait penikaman pendeta di gereja Sydney.
Pengadilan federal Australia pada Senin (22/4/2024) malam mengeluarkan perintah kepada badan pengawas siber, eSafety Commisar, untuk memaksa X menyembunyikan atau menghapus posting-an, termasuk rekaman vidoe saat penikaman terjadi.
Musk mengecam Albanese dengan alasan jika dia memenuhi permintaan tersebut berarti negara lain berpotensi melakukan langkah serupa, mengendalikan seluruh internet. X telah memblokir posting-an dari pengguna di Australia, namun eSafety Commisar mendesak posting-an juga dihapus di semua negara karena mengandung aksi kekerasan yang nyata.
Sementara itu Musk mengunggah meme di akunnya yang menegaskan X dibuat untuk kebebasan berpendapat dan kebenaran, sementara platform media sosial lain berisi konten sensor dan propaganda.
"Jangan percaya begitu saja dengan omongan saya, tanyakan saja pada PM Australia!" ujarnya, dalam posting-an.