BEIRUT, iNews.id - Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, angkat bicara terkait pernyataan pihak yang menuding kelompoknya sebagai dalang ledakan besar di Beirut. Sayyed menyebut ada pihak yang berusaha menyudutkan Hizbullah.
Dalam pernyataan sikapnya, Sayyed mengatakan ledakan besar di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) kemarin, sebagai "sebuah insiden pengecualian". Dia menegaskan Hizbullah yang dia pimpin tidak terlibat dalam keberadaan bahan kimia amonium nitrat di gudang Pelabuhan Beirut maupun pemicu ledakan.
Sejumlah spekulasi bermunculan setelah Beirut diguncang ledakan dahsyat yang menewaskan 150 orang dan melukai lebih dari 5.000 orang, salah satunya menyebut bahan kimia amonuium nitrat seberat 2.750 ton sebagai milik milisi Hizbullah yang didukung Iran.
"Mereka mengeluarkan pernyataan tanpa bukti. Mereka ingin mengatakan pada rakyat Beirut bahwa Hizbullah yang menghancurkan rumah-rumah dan membunuh anak-anak mereka," kata Sayyed dikutip dari Strait Times, Sabtu (8/8/2020).
"Saya benar-benar membantah adanya serangan misil atau material yang berada di gudang pelabuhan milik kami," ujarnya.