Nasrallah tidak balik menyinggung pihak-pihak yang berusaha menyudutkan Hizbullah dan Iran atas terjadinya ledakan di Beirut. Dia berharap agar seluruh rakyat Lebanon bangkit bersama melewati bencana ini dengan kesabaran dan stabilitas.
Pemerintah Lebanon telah memulai proses investigasi untuk mencari penyebab dan orang yang bertanggung jawab atas ledakan besar tersebut. Sejauh ini, polisi baru memintai keterangan dari kapten kapal yang mengangkut bahan kimia itu pada 2013.
Sebagai informasi, bahan kimia pembuat peledak amonium nitrat sebesar 2.750 ton sudah berada di gudang Pelabuhan Beirut sejak 2013. Selama hampir tujuh tahun, otoritas berwenang sudah berulang kali menekankan agar bahan berhaya tersebut segera dipindahkan.
"Sekalipun ada tindakan yang disengaja, jika nitrat ini telah berada di pelabuhan selama bertahun-tahun itu berarti bagian dari kasus tersebut adalah kelalaian dan korupsi," lanjutnya.
Pernyataan Nasrallah senada dengan kekecewaan publik Lebanon yang menuding insiden ledakan tersebut sebagai dampak ketidakmampuan pemerintah mengelola negara dengan baik.