"Area kemanusiaan yang diperluas ini mencakup rumah sakit lapangan, tenda, dan peningkatan jumlah makanan, air, obat-obatan, serta pasokan tambahan," demikian isi pernyataan.
Jumlah pengungsi di Rafah bagian timur yang dievakuasi bergantung pada penilaian di lapangan yang masih berlangsung.
“Seruan untuk pindah sementara ke wilayah kemanusiaan akan disampaikan melalui brosur, pesan SMS, panggilan telepon, dan siaran media berbahasa Arab," kata IDF.
Pernyataan ini disampaikan di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata terbaru antara Israel dan Hamas.
Surat kabar The New York Times (NYT) melaporkan, seorang sumber pejabat Israel dan pemimpin senior Hamas Mousa Abu Marzouk menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mementahkan kembali kesepakatan padahal sudah akan disepakati.