Filipina Putuskan Kontak dengan Pengadilan Kriminal Internasional, Kenapa?

Anton Suhartono
Ferdinand Marcos Jr memutuskan kontak dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terkait kasus yang melibatkan presiden Filipina sebelumnya, Rodrigo Duterte (Foto: Reuters)

ICC merupakan upaya terakhir para korban kejahatan kemanusiaan yang bisa menjalankan yurisdiksinya jika pemerintah negara bersangkutan tidak bisa atau tidak mau menyelidiki suatu kasus. 

Filipina berkali-kali menegaskan lembaga penegak hukumnya mampu menyelidiki kejahatan tersebut.

Duterte menarik Filipina dari perjanjian pendirian ICC atau Statuta Roma pada 2018. Perjanjian tersebut memungkinkan ICC menyelidiki kejahatan yang terjadi di negara anggotanya.

ICC pada Januari lalu mengabulkan permintaan jaksa penuntut untuk membuka kembali penyelidikan atas pembunuhan kasus kejahatan narkoba. Penyelidikan ditangguhkan sejak November 2021 atas permintaan Filipina karena negara itu merasa sanggup menangani sendiri.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
4 jam lalu

Usai Porak-porandakan Filipina, Topan Fungwong Menuju Taiwan

Internasional
8 jam lalu

Diamuk Topan Fungwong, Filipina Lumpuh

Internasional
12 jam lalu

Penyebab Mantan Kepala Kepolisian Filipina Diburu ICC, Terlalu Brutal Perangi Kejahatan Narkoba

Internasional
15 jam lalu

Topan Fungwong Mengamuk di Filipina, Jutaan Orang Dievakuasi

Internasional
2 hari lalu

Pengadilan Kriminal Internasional Perintahkan Tangkap Mantan Kepala Kepolisian Nasional Filipina

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal