WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden terpaksa melalui masa transisi tanpa bantuan pemerintahan Donald Trump, termasuk akses ke laporan rahasia intelijen mengenai keamanan nasional.
Trump tak memberikan laporan harian presiden (PDB) yang berisi catatan sangat rahasia itu kepada Biden sebagai penerusnya. Laporan harian itu berisi informasi mengenai keamanan nasional, termasuk potensi ancaman yang datang.
Pada pilpres AS 2000, pemerintahan George W Bush sempat berada dalam ketidakpastian setelah memenangkan pilpres, melawan Al Gore.
Al Gore merupakan wakil presiden pada pemerintahan sebelumnya, Bill Clinton. Meskipun ada masalah dalam transisi pemerintahan, Clinton tetap menyerahkan laporan harian kepada Bush.
Namun Trump tidak mengikuti jejak Clinton. Selama upayanya merebut kembali hasil pilpres 2020, Trump belum mengizinkan Biden untuk melihat laporan itu.
Pakar keamanan dan intelijen nasional Michigan Mike Rogers berharap Trump berubah pikiran. Presiden mendatang harus siap menghadapi masalah keamanan nasional sepenuhnya sejak hari pertama.
"Musuh kita tidak menunggu transisi berlangsung," kata pria yang juga menjabat ketua komite intelijen DPR itu, dikutip dari Associated Press, Kamis (12/11/2020).